Dunia sneakers sempat heboh saat Ian Connor ngerilis lini sneakersnya, Revenge X Storm, yang desainnya ripoff banget kayak Vans Old Skool. Emang apa sih bedanya?
Tapi tetep sih, bagi sobat miskin kayak BC ini Revenge X Storm tidak ubahnya 'hanya' Vans yang overprice. Terlebih buat BC yang gak ngefans Ian Connor.
Streetwear awalnya lahir di lingkungan yang sangat tersegmen, dengan tujuan awal berbagi in-jokes dengan sesama. Namun, media sosial memberikan visibility yang masif sehingga 'orang luar' (contoh kasaran: yang bukan dari kalangan skate) juga bisa memulai streetwear. Terlebih para megabintang. Sebagai contoh, mb Kendall dan Kylie Jenner pernah merilis T-shirt dengan sablonan voicemail phone number yang miriiipp banget dengan T-shirt yang dirilis pada 2014 oleh Alex Olson, seorang pro skater.
Dinamika baru ini juga melahirkan contoh baru. Ya mz Ian Connor, seorang stylist kondang berusia 22 tahun yang pada awalnya posting outfits skaters di Tumblr. Terus bisa dapet koneksi ke membernya A$AP Mob. Terus lanjut kenalan sama tim kreatifnya Kanye West. Jadilah Revenge X Storm.
Revenge X Storm berdiri layaknya sneaker company, jualan tiruan Vans Old Skool, ngeganti single-stripe (Vans wave) yang kondang itu dengan sebuah stripe dengan pola mirip petir.
Tag dari rubber di bagian belakang sepatu bertuliskan "Off the shits" (kalo Vans kan slogannya "Off the Wall").
Timingnya juga pas. Kan Vans Old Skool belakangan ini jadi sneaker pilihan banyak fashionista toh.
[gallery link="none" columns="2" size="medium" ids="408,409"]
Sudah deh, segitu dulu. Lebih lanjut, kalian bisa pantengin featured video pada postingan ini, atau kepo-kepo ke tulisannya babang Jeff Ihaza yang juga salah satu sumber postingan ini: Don't buy these $200 Vans ripoffs.
Update ini BC tambahkan biar lebih puas aja, menambahkan dari video dan bagian awal postingan ini. Kali ini yang dibandingkan adalah seri Flame dari masing-masing brand.
[gallery link="none" columns="2" size="medium" ids="431,435"]
Untuk bentuk sekilas, Revenge mirip Old Skool, tapi ada beberapa hal detail yang berbeda, yaitu:
Midsole Revenge vulcanized, lebih mirip vans vault, dan lebih tebal. Di bagian depan lebih naik ke atas, Vans lebih rata dan lebih tipis, selisih 3-5 mm.
Outsole Revenge menyesuaikan warna upper, jika flame, outsole waffle nya merah, kalo kuning ya kuning, item ya item, kalo Vans ya cokelat.
Di Vans ada kodenya, dan pattern-nya sama. Kalau pada Revenge rilisan awal, kedua dan ketiga ada perbedaan.
Vans : tulisan off the wall
Revenge : tulisan off the shits (lebih presisi)
Material upper hampir mirip. Dyed suede pada toebox, canvas di body samping (canvas Revenge lebih tebal)
Beda.
Vans jazz stripe. Revenge petir
Revenge retail 27000 yen / 250 usd, dan Vans oldskool 50 usd an. Resell revenge mencapai 500-650 usd.
Karena sama sama dari old skool based, Revenge dan Word Divison (salah satu brand lokal) kebetulan saja logonya mirip. Tapi WD dari Indonesia dan Revenge dari USA.
Bedanya, Revenge booming, bahkan mz Ian sempet mengecap WD itu fake Revenge (padahal sebenernya rilisnya duluan WD)
Secara kualitas, emang Revenge lumayan bagus sih, dan emang limited. Tapi KWnya bejibun wkwk.
Apakah salah “sekilas mirip Vans?” Ga sih. Karena ada visvim skagway yang mirip cons ct, adidas powerphase yang mirip reebok, dll.
Di dunia hak merk, jika bentuknya aja dimodifikasi dikit dan based logonya, maka sudah tidak bisa sue (cmiiw)
Apapun pilihanmu, yang penting tetap original!
Segmen ini disponsori oleh dr.tirta dan tosco sneakersroom~
- Harganya. Retail Revenge $200, Vans Old Skool $60.
- Upper punya Revenge lebih berkualitas.
- Bahan untuk stripe-nya Revenge (yang menyerupai simbol petir atau tegangan tinggi itu lho, ini-ini ⚡) dari kulit atau leather kualitas lebih baik. Namanya tumbled leather.
- Untuk beberapa versi, pattern outsole Revenge berbeda dengan Vans.
Tapi tetep sih, bagi sobat miskin kayak BC ini Revenge X Storm tidak ubahnya 'hanya' Vans yang overprice. Terlebih buat BC yang gak ngefans Ian Connor.
Lebih dalam mengenai Revenge X Storm
Streetwear awalnya lahir di lingkungan yang sangat tersegmen, dengan tujuan awal berbagi in-jokes dengan sesama. Namun, media sosial memberikan visibility yang masif sehingga 'orang luar' (contoh kasaran: yang bukan dari kalangan skate) juga bisa memulai streetwear. Terlebih para megabintang. Sebagai contoh, mb Kendall dan Kylie Jenner pernah merilis T-shirt dengan sablonan voicemail phone number yang miriiipp banget dengan T-shirt yang dirilis pada 2014 oleh Alex Olson, seorang pro skater.
It's not a flip; it's a copy.
Dinamika baru ini juga melahirkan contoh baru. Ya mz Ian Connor, seorang stylist kondang berusia 22 tahun yang pada awalnya posting outfits skaters di Tumblr. Terus bisa dapet koneksi ke membernya A$AP Mob. Terus lanjut kenalan sama tim kreatifnya Kanye West. Jadilah Revenge X Storm.
Revenge X Storm berdiri layaknya sneaker company, jualan tiruan Vans Old Skool, ngeganti single-stripe (Vans wave) yang kondang itu dengan sebuah stripe dengan pola mirip petir.
Tag dari rubber di bagian belakang sepatu bertuliskan "Off the shits" (kalo Vans kan slogannya "Off the Wall").
Timingnya juga pas. Kan Vans Old Skool belakangan ini jadi sneaker pilihan banyak fashionista toh.
Revenge X Storm vs. Vans Old Skool
[gallery link="none" columns="2" size="medium" ids="408,409"]
Sudah deh, segitu dulu. Lebih lanjut, kalian bisa pantengin featured video pada postingan ini, atau kepo-kepo ke tulisannya babang Jeff Ihaza yang juga salah satu sumber postingan ini: Don't buy these $200 Vans ripoffs.
Update: Komparasi langsung (side-by-side) Revenge x Storm Flame dan Vans Old Skool Flame
Update ini BC tambahkan biar lebih puas aja, menambahkan dari video dan bagian awal postingan ini. Kali ini yang dibandingkan adalah seri Flame dari masing-masing brand.
[gallery link="none" columns="2" size="medium" ids="431,435"]
Untuk bentuk sekilas, Revenge mirip Old Skool, tapi ada beberapa hal detail yang berbeda, yaitu:
1. Midsole
Midsole Revenge vulcanized, lebih mirip vans vault, dan lebih tebal. Di bagian depan lebih naik ke atas, Vans lebih rata dan lebih tipis, selisih 3-5 mm.
2. Outsole
Outsole Revenge menyesuaikan warna upper, jika flame, outsole waffle nya merah, kalo kuning ya kuning, item ya item, kalo Vans ya cokelat.
3. Pattern waffle
Di Vans ada kodenya, dan pattern-nya sama. Kalau pada Revenge rilisan awal, kedua dan ketiga ada perbedaan.
4. Heelpatch
Vans : tulisan off the wall
Revenge : tulisan off the shits (lebih presisi)
5. Material
Material upper hampir mirip. Dyed suede pada toebox, canvas di body samping (canvas Revenge lebih tebal)
6. Pola flame
Beda.
7. Stripe
Vans jazz stripe. Revenge petir
8. Kualitas Jahitan lidah, insole hampir sama
9. Di Revenge yang legit ada watermark di sisi dalam dari lace hole no 1. Vans ga ada
10. Tag size, Revenge mirip Vans authentic generasi lawas
11. Harga! Hahaha
Revenge retail 27000 yen / 250 usd, dan Vans oldskool 50 usd an. Resell revenge mencapai 500-650 usd.
Kesimpulan:
Karena sama sama dari old skool based, Revenge dan Word Divison (salah satu brand lokal) kebetulan saja logonya mirip. Tapi WD dari Indonesia dan Revenge dari USA.
Bedanya, Revenge booming, bahkan mz Ian sempet mengecap WD itu fake Revenge (padahal sebenernya rilisnya duluan WD)
Secara kualitas, emang Revenge lumayan bagus sih, dan emang limited. Tapi KWnya bejibun wkwk.
Apakah salah “sekilas mirip Vans?” Ga sih. Karena ada visvim skagway yang mirip cons ct, adidas powerphase yang mirip reebok, dll.
Di dunia hak merk, jika bentuknya aja dimodifikasi dikit dan based logonya, maka sudah tidak bisa sue (cmiiw)
Apapun pilihanmu, yang penting tetap original!
Segmen ini disponsori oleh dr.tirta dan tosco sneakersroom~
Komentar
Posting Komentar